Janganlah engkau sekali-kali memutuskan tali silaturahmi. Sebab kerabat adalah beg yang bergelantungan di 'Arsy yang berkata, "Ya Allah, ya Tuhanku, sambunglah silaturahmi dengan orang yang telah menjalin hubungan denganku dan putuskanlah hubungan orang yang memutuskan hubungan denganku." Imam Ja'far al-Shadiq berkata, "Kelak di hari kiamat, kerabat akan bergantungan di 'Arsy seraya berkata, 'Ya Allah, ya Tuhanku, sambunglah tali silaturahmi dengan orang yang telah menjalin hubungan denganku, dan putuskanlah hubungan orang yang telah memutuskan hubungan denganku."
Aku telah merasakan sesuatu yang luar biasa dan bermanfaat besar dari silaturahmi apalagi memutuskan hubungan kekerabatan. Sungguh, janganlah engkau melakukannya. Sebaiknya engkau memaafkan mereka yang telah memutuskan hubungan denganmu.
Wahai temanku, hendaknya engkau memperhatikan keadaan orang-orang yang memerlukan. Terlebih jika mereka adalah kaum kerabat dan tetanggamu. Nescaya engkau akan memperoleh kemulian baik di dunia mahupun akhirat. Jagalah dirimu dari berbagai gangguan mereka. Nescaya Allah SWT akan rela terhadapmu. Imam Ja'far al-Shadiq berkata, "Nabi Ya'qub as diuji Allah SWT dengan hilangnya Yusuf as kerana kelalaian beliau terhadap salah seorang sahabatnya ketika menyembelih seekor kambing gemuk." Dalam riwayat lain disebutkan bahwa dikeranakan Nabi Ya'qub lalai kepada tetangga yang berada dalam kesusahan, yang tak punya makanan apapun untuk berbuka puasa, Allah SWT memberinya cubaan dengan menhilangkan Yusuf. Imam Ja'far al-Shadiq berkata, "Nabi Ya'qub as diuji Allah dengan hilangnya Yusuf as kerana kelalaian beliau terhadap salah seorang sahabatnya sewaktu menyembelih seekor kambing gemuk. Beliau lalai dan tidak memberi daging sembelihannya kepada sahabatnya itu yang sedang bingung lantaran tak punya apapun untuk berbuka. Setelah berlalunya kejadian itu, hampir setiap pagi terdengar seseorang meneriakan perkataan, 'Barangsiapa tidak berpuasa, lihatlah makan siangnya Ya'qub. Begitu pula di petang harinya, "Barangsiapa berpuasa, lihatlah buka puasanya Ya'qub."' Imam Ali Zainal Abidin bin Husain al-Sajjad berkata, "Ketika mendengar perkataan mereka(anak-anaknya) Ya'qub memohon perlindungan kepada Allah SWT, bersedih hati, dan menangis, lalu menyebutkan apa yang telah diwahyukan Allah SWT kepadanya agar selalu bersedia menghadapi musibah dan tunduk kepadanya. Lalu mereka berkata: Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (buruk) itu. (Yusuf:18)
No comments:
Post a Comment