along-lah.blogspot.com

07 January 2013

Adab Tidur


  Tidurlah sebagaimana orang yang sedang tidur. Jangan tidur seperti orang yang sembrono. Sebab orang yang sadar di antara orang yang tajam pikirannya akan tidur untuk beristirehat, dan bukan tidur dengan sengaja untuk bermalas-malasan.
  Nabi bersabda, "mataku tertidur, tetapi hatiku tidak." Ketika kamu hendak tidur, berniatlah untuk meringankan bebanmu ke pundak para malaikat dan pisahkanlah dirimu dari segala nafsu, dan ujilah dirimu dengan tidurmu; sadarlah akan kenyataan bahawa kamu tidak mempunyai kemampuan dan lemah. Kamu tidak memiliki kekuasaan atas setiap gerakan dan kediaman yang kamu lakukan, kecuali atas penilaian dan perkenan Allah.
  Ketahuilah bahawa tidur adalah saudara kematian. Gunakanlah tidurmu sebagai penuntun menuju kematian, sebab tidak ada jalan untuk bangun dalam kematian atau untuk kembali guna memperbaiki tindakanmu begitu kamu telah melakukannya. Barang siapa tidur dengan melewatkan shalat wajib maupun shalat sunnah berarti telah melakukan kekeliruan, dan tidurnya adalah tidur orang yang sembrono dan merupakan jalan orang-orang yang kalah; dia bersalah. Barang siapa tidur setelah dia melakukan tugas-tugasnya, yaitu mendirikan shalat wajib maupun shalat sunnah, dan telah melaksanakan semua tanggungjawabnya, ia akan menikmati tidur yang terpuji. Saya tidak mengetahui adanya sesuatu yang lebih aman daripada tidurnya orang-orang pada masa kita ini. Kerana orang-orang tidak lagi menjaga iman mereka dan berhati-hati dalam melakukan perbuatan mereka. Mereka telah mengambil jalan kiri. Jika seorang hamba yang tulus beusaha untuk tidak berbicara tidak pada tempatnya, bagaimana mungkin dia tidak mendengar apa yang akan mencegahnya untuk tidak berbicara kecuali jika ada yang menjaganya? Tidur adalah salah satu penjaga itu. Sebagaimana difirmankan oleh Allah,

Sesungguhnya setiap penglihatan, pendengaran, dan pemikiran akan dimintai pertanggungjawabannya. (QS Al-Isra' 17:36
-Lantera Ilahi-

No comments:

Post a Comment